PALANGKA RAYA - Pangkalima Asang atau biasa disapa Thoeseng T. Asang, ketua DPW Laskar Adat Dayak Nasional Kalimantan Tengah (Kalteng), baru - baru ini dalam akun Youtube @Asang Dayak Kalteng, memberikan nasehat bijak kepada salah satu tokoh muda Dayak, asal daerah Kalimantan Barat (Kalbar), Panglima Pangalok Pajaji atau Agustinus Lucy.
Dalam siaran akun Youtube nya tersebut yang telah ditonton hampir tiga ribu pengguna media sosial. Disampaikannya bahwa bagaimana sebenarnya, orang Dayak (Suku Dayak) bisa bersatu, bagaimana bersama - sama bersatu meningkatkan kualitas SDM orang dayak dan bersatu bersama - sama bersuara agar orang Dayak bisa menjadi Jenderal, menjadi Menteri bahkan mungkin bisa menjadi Presiden RI.
"Itu yang lebih kongkrit dan yang lebih utama, akan tetapi kalau kita masuk ke wilayah provinsi lain, .. Nah saya tidak sependapat, " sepenggal kata - kata Pangkalima Asang ini, diakun Youtube nya.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Surya Tjandra
|
Hal itu disampaikan menyingkapi keadaan dalam beberapa hari lalu, terkait aksi tindakan Panglima Pajaji bersama sejumlah masyarakat di wilayah Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, yang melakukan pemortalan akses jalan ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Lifere Agro Kapuas (PT LAK).
Pihak Aparat Keamanan Polres Kapuas, mengamankan Panglima Pajaji dan sejumlah oknum masyarakat, yang diduga saat melakukan aksi di PT LAK, Kapuas, adanya pengacaman berupa memakai senjata Tanjam.
Panglima Asang mengapresiasikan atas eksentitasnya sosok Panglima Pajaji sebagai orang Dayak yang berasal dari provinsi Kalbar, membantu masyarakat Kabupaten Kapuas dalam membela hak - hak yang diduga diambil oleh pihak perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT LAK, Kapuas.
Dan juga dikesempatan itu memberikan apresiasi pribadi kepada pihak Polres Kapuas, dalam langkah - langkahnya dalam penangganan dan pengamanan Panglima Pajaji dan beberapa oknum masyarakat.
"Saya berharap juga kepada pihak Polres Kapuas, hukum tetap tegak keatas, tajam keatas dan tumpul ke bawah, " kata Panglima Asang ini menegaskan.
Dan harapannya kepada segenap seluruh lapisan masyarakat adat Dayak, agar sama - sama menyingkapi hal ini dengan bijaksana, karena menurutnya apa yang saat ini terjdi, bukan ingin menjatuhkan orang Dayak akan tetapi seperti hal dirinya juga sebagai orang Dayak, tidak tahu apa yang telah terjadi.
Namun ini menjadikan sebagai sebuah pembelajaran bagi kita semua masyarakat adat Dayak dan tokoh, bagi kita semua bila mau membantu masyarakat adat Dayak dimanapun berada.
Ketua koordinator Dayak Borneo Bersatu Komunitas Dayak Bajuju Kalimantan Tengah ini pun, menjelaskan perbedaan kedua daerah ini, Dayak Kalteng dan Kalbar dalam memyelesaikan konplik masalah di masyarakat. Tokoh - tokoh adat dayak Kalteng dengan cara pendampingan persuasif dan konprehensif, tidak dengan cara - cara pengumpulan masa baik di kebun atau dilahan perkebunan perusahaan.
"Kalau saya menggunakan cara bersurat atau cara - cara pendampingan datang langsung menanyakan ke pihak perusahaan, terkait hal - hal tuntutan warga, " ungkap Panglima Asang.
Ditambahkannya, hal seperti yang saat ini terjadi, itupun juga bukan hanya ada di Kalteng, namun juga ada di Kalbar, Kaltim dan mungkin di wilayah Indonesia lainnya.
Namun ini semua perlu disikapi dengan bijaksana, apabila hal - hal itu terjadi. Janganlah kita mengambil tindakan - tindakan yang mungkin dapat merugikan diri kita dan juga masyarakat, termasuk merugikan investor atau investasi di daerah kita.
"Untuk adiknda Panglima Pajaji, anggaplah ini menjadi sebuah pembelajaran, terkhusus bagi rekan - rekan ku dari Kalbar, apabila ada hal seperti ini agar dipelajari dan berkoordinasi dengan lembaga adat dan ormas - ormas Dayak yang ada, itu menunjukan kita sebagai warga Dayak yang beradat, " Papar tokoh muda dayak Kalteng ini.
Dan harapannya, Panglima Asang menyampaikan untuk kedepannya bagi masyarakat yang mempunyai visi misi membantu masyarakat Dayak agar membekali diri, untuk bisa bernegoisasi, berkomunikasi, dan kemampuan untuk beradvokasi.
"Kalahnya kita tidak mampu untuk bernegosiassi, maka dari itu yang perlu didalami oleh kita, " sebutnya.
Dan ditegaskannya, bagaimana supaya kita tidak terjebak oleh yang sebenarnya dukungan masyarakat juga bisa menjerumuskan kita kepada hal - hal yang tindakan bisa melanggar hukum itu sendiri.
Panglima Asang dalam kasus yang dialami Panglima Pajaji saat ini, melihat bahwa niat baik Panglima Pajaji untuk membantu masyarakat di Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas ini memang baik akan tetapi tidak melihat dampak akibatnya yang bisa mengganggu mobilitas perusahaan itu.
"Mungkin ini yang saya lihat dari kasus Panglima Pajaji, atau pengaruh keinginan yang keras memperjuangkan itu, dugaan saya atau pikiran saya mengganggu aktivitas pekerja sawit disitu, " Terang Panglima Asang.